1. Pengertian
Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi; namun tersedia pula yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Kista ini selain itu dapat ditemukan di kaki. Ukuran kista bervariasi, dapat bertambah dahsyat atau mengecil seiring berjalannya waktu & bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga kompleks seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang.
Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi; namun tersedia pula yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Kista ini selain itu dapat ditemukan di kaki. Ukuran kista bervariasi, dapat bertambah dahsyat atau mengecil seiring berjalannya waktu & bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga kompleks seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang.
Kista Ganglion
Ganglion timbul pada tempat-tempat berikut ini
o Pergelangan tangan – punggung tangan (“dorsal wrist ganglion”), pada telapak tangan (“volar wrist ganglion”), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, & kadang diperberat oleh cedera pada pergelangan tangan.
o Telapak tangan pada dasar jari-jari (“flexor tendon sheath cyst”). Kista ini berasal dari saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, & kadang terjadi akibat iritasi pada tendon – tendinitis.
o Bagian belakang tepi sendi jari (“mucous cyst”), terletak di sebelah dasar kuku. Kista ini dapat menyebabkan lekukan pada kuku, & dapat menjadi terinfeksi & menyebabkan infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini biasanya disebabkan arthritis atau taji tulang pada sendi.
o Pergelangan tangan – punggung tangan (“dorsal wrist ganglion”), pada telapak tangan (“volar wrist ganglion”), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, & kadang diperberat oleh cedera pada pergelangan tangan.
o Telapak tangan pada dasar jari-jari (“flexor tendon sheath cyst”). Kista ini berasal dari saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, & kadang terjadi akibat iritasi pada tendon – tendinitis.
o Bagian belakang tepi sendi jari (“mucous cyst”), terletak di sebelah dasar kuku. Kista ini dapat menyebabkan lekukan pada kuku, & dapat menjadi terinfeksi & menyebabkan infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini biasanya disebabkan arthritis atau taji tulang pada sendi.
2. Anatomi
Ganglion terjadi pada sendi, oleh karena itu perlu diketahui mengenai anatomi sendi. Ganglion ditemukan pada sendi diartrodial yang merupakan jenis sendi yang dapat digerakkan dengan bebas & ditemukan paling sering pada wrist joint. Hal ini mungkin diakibatkan banyaknya gerakan yang dilakukan oleh wrist joint sehingga banyak gesekan yang terjadi antar struktur di daerah tersebut sehingga memungkinkan terjadinya reaksi inflamasi & pada akhirnya menyebabkan timbulnya ganglion. Selain itu wrist joint merupakan sendi yang kompleks karena terdiri dari beberapa tulang sehingga kemungkinan timbulnya iritasi atau trauma jaringan lebih besar.
Ganglion terjadi pada sendi, oleh karena itu perlu diketahui mengenai anatomi sendi. Ganglion ditemukan pada sendi diartrodial yang merupakan jenis sendi yang dapat digerakkan dengan bebas & ditemukan paling sering pada wrist joint. Hal ini mungkin diakibatkan banyaknya gerakan yang dilakukan oleh wrist joint sehingga banyak gesekan yang terjadi antar struktur di daerah tersebut sehingga memungkinkan terjadinya reaksi inflamasi & pada akhirnya menyebabkan timbulnya ganglion. Selain itu wrist joint merupakan sendi yang kompleks karena terdiri dari beberapa tulang sehingga kemungkinan timbulnya iritasi atau trauma jaringan lebih besar.
Jenis sendi diartrodial mempunyai unsur-unsur seperti rongga sendi
& kapsul sendi. Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat
serta sinovium yang membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi &
membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium tidak terlalu meluas
melampaui permukaan sendi tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi
secara penuh. Lapisan-lapisan bursa di seluruh persendian membentuk sinovium.
Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi.
Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, & tidak berwarna. Jumlah
yang ditemukan pada tiap sendi relatif sedikit (1-3 ml). Asam hialuronidase
ialah senyawa yang bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial &
disintesis oleh sel-sel pembungkus sinovial. Bagian cair dari cairan sinovial
diperkirakan berasal dari transudat plasma. Cairan sinovial selain itu bertindak
sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.
3. Epidemiologi
Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan pada tangan & pergelangan tangan. Kista ini dapat terjadi pada berbagai usia termasuk anak-anak; kurang lebih 15% terjadi pada usia di bawah 21 tahun. Tujuhpuluh persen terjadi pada dekade kedua & keempat kehidupan. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita dibandingkan laki-laki. Tidak ditemukan predileksi antara tangan kanan & kiri, & tampaknya pekerjaan tidak meningkatkan resiko timbulnya ganglion, namun referensi lain menyebutkan bahwa ganglion banyak ditemukan pada pesenam dimanaterjadi tekanan yang dahsyat pada pergelangan tangan.
Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan pada tangan & pergelangan tangan. Kista ini dapat terjadi pada berbagai usia termasuk anak-anak; kurang lebih 15% terjadi pada usia di bawah 21 tahun. Tujuhpuluh persen terjadi pada dekade kedua & keempat kehidupan. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita dibandingkan laki-laki. Tidak ditemukan predileksi antara tangan kanan & kiri, & tampaknya pekerjaan tidak meningkatkan resiko timbulnya ganglion, namun referensi lain menyebutkan bahwa ganglion banyak ditemukan pada pesenam dimanaterjadi tekanan yang dahsyat pada pergelangan tangan.
4. Etiologi
Penjelasan yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan pembentukan kista hingga degenerasi mukoid dari kolagen & jaringan ikat. Teori ini menunjukkan bahwa sebuah ganglion mewakili struktur degeneratif yang melingkupi perubahan miksoid dari jaringan ikat. Teori yang lebih baru, yang dipostulasikan oleh Angelides pada 1999, menjelaskan bahwa kista terbentuk akibat trauma jaringan atau iritasi struktur sendi yang menstimulasi produksi asam hialuronik. Proses ini bermula di pertemuan sinovial-kapsular. Musin yang terbentuk membelah sepanjang ligamentum sendi serta kapsul yang melekat untuk kemudian membentuk duktus kapsular & kista utama. Duktus pada akhirnya akan bergabung menjadi kista ganglion soliter yang besar.
Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui, namun ganglion dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati selubung tendon atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau abnormalitas kecil yang tidak diketahui sebelumnya.5,7,9,10
Penjelasan yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan pembentukan kista hingga degenerasi mukoid dari kolagen & jaringan ikat. Teori ini menunjukkan bahwa sebuah ganglion mewakili struktur degeneratif yang melingkupi perubahan miksoid dari jaringan ikat. Teori yang lebih baru, yang dipostulasikan oleh Angelides pada 1999, menjelaskan bahwa kista terbentuk akibat trauma jaringan atau iritasi struktur sendi yang menstimulasi produksi asam hialuronik. Proses ini bermula di pertemuan sinovial-kapsular. Musin yang terbentuk membelah sepanjang ligamentum sendi serta kapsul yang melekat untuk kemudian membentuk duktus kapsular & kista utama. Duktus pada akhirnya akan bergabung menjadi kista ganglion soliter yang besar.
Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui, namun ganglion dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati selubung tendon atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau abnormalitas kecil yang tidak diketahui sebelumnya.5,7,9,10
5. Patofisiologi
Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya memiliki dinding yang mulus, jernih & berwarna putih. Isi kista merupakan musin yang jernih & terdiri dari asam hialuronik, albumin, globulin & glukosamin. Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan banyak lobus dapat saling berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat nekrosis dinding atau selularitas epitel atau sinovia yang terjadi.
Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya memiliki dinding yang mulus, jernih & berwarna putih. Isi kista merupakan musin yang jernih & terdiri dari asam hialuronik, albumin, globulin & glukosamin. Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan banyak lobus dapat saling berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat nekrosis dinding atau selularitas epitel atau sinovia yang terjadi.
• Normalnya, sendi & tendon dilumasi oleh cairan khusus yang
terkunci di dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera
atau tanpa sebab yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut.
Cairan tersebut kental seperti madu, & jika kebocoran tersebut kecil maka
akan seperti lubang jarum pada pasta gigi –jika pasta gigi ditekan, walaupun
lubangnya kecil & pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluar-
& begitu keluar, tidak dapat masuk kembali. Hal ini bekerja hampir seperti
katup satu arah, & akan mengisi ruang di luar area lubang. Ketika kita
menggunakan tangan kita untuk bekerja, sendi akan meremas & menyebabkan
tekanan yang dahsyat pada kompartemen yang berisi cairan tersebut- ini dapat
menyebabkan benjolan dengan tekanan yang dahsyat sehingga sekeras tulang.
• Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya
kental & pekat & menyulitkan tubuh untuk me-reabsorbsi jika terjadi
kebocoran. Tubuh akan mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, namun
hanya sanggup menyerap air yang terkandung di dalamnya sehingga membuatnya
lebih kental lagi. Biasanya, pada saat benjolan cukup dahsyat untuk dilihat,
cairan tersebut telah menjadi sekental jelly.
Kadang disebutkan bahwa ganglion berasal dari protrusi dari
membran sinovial sendi atau dari selubung suatu tendo. Namun, kami tidak dapat
memperlihatkan adanya hubungan antara rongga kista dengan selubung tendon atau
sendi yang berhubungan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa kista berasal dari
bagian kecil membran sinovia yang mengalami protrusi & kemudian terjadi
strangulasi sehingga terpisah dari tempat asalnya; bagian ini kemudian
berdegenerasi & terisi oleh materi koloid yang berakumulasi & memben
tuk kista.
tuk kista.
6. Gejala & Tanda
Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul dapat berupa keterbatasan gerak, parestesia & kelemahan. Kista ganglion umumnya soliter, & jarang berdiameter di atas 2 cm. Dapat melibatkan hampir semua sendi pada tangan & pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar wrist, volar retinakular & distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering ditemukan pada tangan & pergelangan tangan. Ganglion terbesar terletak di belakang lutut & biasa disebut Kista Baker.
Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul dapat berupa keterbatasan gerak, parestesia & kelemahan. Kista ganglion umumnya soliter, & jarang berdiameter di atas 2 cm. Dapat melibatkan hampir semua sendi pada tangan & pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar wrist, volar retinakular & distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering ditemukan pada tangan & pergelangan tangan. Ganglion terbesar terletak di belakang lutut & biasa disebut Kista Baker.
Ahli bedah tangan yang berpengalaman selain itu dapat mengenali
ganglion dorsal okulta (tersembunyi), yang dapat timbul dengan tekanan lembut
pada regio fossa scapholunate. Nyeri terjadi dengan gerakan pergelangan tangan
yang ekstrim. Temuan radiografik biasanya normal, & MRI berguna dalam
mengkonfirmasi diagnosis. Eksisi bedah pada ganglion okulta dapat menghilangkan
nyeri & gejala pada sebagian dahsyat kasus. Sebagian pasien mengeluhkan
benjolan di bawah kulit yang sebagian dahsyat terletak pada bagian belakang
pergelangan tangan, sisi telapak pada pergelangan tangan, di atas tendon pada
dasar jari pada sisi telapak tangan, atau pada sendi jari terdekat ke ujung
jari. Ganglion umumnya tidak nyeri; namun dapat menyebabkan nyeri ketika
digerakkan atau menyebabkan masalah mekanis (terbatasnya ruang gerak)
tergantung dari lokasi ganglion tersebut. Kista ganglion memiliki kecenderungan
untuk membesar & mengecil, kemungkinan karena cairan yang terdapat dalam
kista terserap kembali ke dalam sendi atau tendon untuk kemudian diproduksi
kembali. Masalah terbesar dengan ganglion ialah ketakutan pasien bahwa benjolan
tersebut merupakan sesuatu yang gawat. Diagnosis didasarkan atas riwayat
penyakit, pemeriksaan fisis, & kemungkinan foto sinar x polos atau USG. Kista dapat dibedakan
dari tumor padat melalui transiluminasi (berkas sinar akan melewati cairan yang
memenuhi ganglion, namun tidak jika merupakan massa tumor yang padat).
Pencitraan USG selain itu telah digunakan untuk membedakan massa padat &
kistik di tangan.
7. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis & pemeriksaan fisis & kadang melalui pemeriksaan radiologik. Dari anamesis bisa didapatkan benjolan yang tidak bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan lengan yang berlebihan. Pada pemeriksaan fisis ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui transiluminasi diketahui bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat namun merupakan cairan. Pada aspirasi diperoleh cairan dengan viskositas yang tinggi & jernih. Sering selain itu ditemukan adanya gangguan pergerakan & parestesia & kelemahan pada pergelangan tangan ataupun lengan.
7. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis & pemeriksaan fisis & kadang melalui pemeriksaan radiologik. Dari anamesis bisa didapatkan benjolan yang tidak bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan lengan yang berlebihan. Pada pemeriksaan fisis ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui transiluminasi diketahui bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat namun merupakan cairan. Pada aspirasi diperoleh cairan dengan viskositas yang tinggi & jernih. Sering selain itu ditemukan adanya gangguan pergerakan & parestesia & kelemahan pada pergelangan tangan ataupun lengan.
8. Diagnosis Banding
Ganglion dapat didiagnosis banding dengan benjolan lain yang mungkin didapatkan di tangan seperti lipoma, kista sebasea & nodul rheumatoid arthritis.
Ganglion dapat didiagnosis banding dengan benjolan lain yang mungkin didapatkan di tangan seperti lipoma, kista sebasea & nodul rheumatoid arthritis.
9. Penatalaksanaan
Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama, membiarkan ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis ditegakkan & pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain yang memerlukan pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan & menunggu saja. Jika ganglion menimbulkan gejala & ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua pilihan penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum) & pengangkatan kista secara bedah.
Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama, membiarkan ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis ditegakkan & pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain yang memerlukan pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan & menunggu saja. Jika ganglion menimbulkan gejala & ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua pilihan penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum) & pengangkatan kista secara bedah.
Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista &
mengeluarkan isinya kemudian mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi
lokal. Karena diperkirakan bahwa inflamasi berperan dalam produksi &
akumulasi cairan di dalam kista, obat anti inflamasi (steroid) kadang
diinjeksikan ke dalam kista sebagai usaha untuk mengurangi inflamasi serta
mencegah kista tersebut terisi kembali oleh cairan kista. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa menggunakan substansi lain seperti hialuronidase bersama
dengan steroid kemudian aspirasi meningkatkan angka kesembuhan dari 57%
(aspirasi & steroid) menjadi 89% dengan substansi tambahan.
Pembedahan Kista Ganglion
Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis & komplikasi saraf (hilangnya
fungsi motorik & sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau timbul
kembali kemudian aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Hal ini melibatkan
insisi di atas kista, identifikasi kista, & mengangkatnya bersama dengan sebagian
selubung tendo atau kapsul sendi dari mana kista tersebut berasal. Lengan
kemudian dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya merupakan prosedur
minor, namun dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista & apakah
kista tersebut melekat pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf atau
tendon.
10. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi & ukuran ganglion. Komplikasi utama ialah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion. Tidak seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah menjadi ganas.
Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi & ukuran ganglion. Komplikasi utama ialah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion. Tidak seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah menjadi ganas.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan
berupa rekurensi walaupun kemungkinannya tidak besar. Selain itu selain itu
terdapat resiko infeksi, keterbatasan gerak, kerusakan serabut saraf atau
pembuluh darah.
11. Prognosis
Prognosis penyakit tergantung dari beberapa hal:
• Kista yang berasal dari selaput tendon lebih tanpa tenaga sembuh dengan suntikan kortikosteroid dbandingkan dengan yang berasal dari sendi
• Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion) akan lebih tanpa tenaga kembali kemudian pembedahan dibandingkan kista pada bagian dorsal.
Prognosis penyakit tergantung dari beberapa hal:
• Kista yang berasal dari selaput tendon lebih tanpa tenaga sembuh dengan suntikan kortikosteroid dbandingkan dengan yang berasal dari sendi
• Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion) akan lebih tanpa tenaga kembali kemudian pembedahan dibandingkan kista pada bagian dorsal.
Tingkat rekurensi kemudian penanganan nonoperatif mencapai 30-60%
dibandingkan dengan yang dioperasi (5-15%). Total ganglionektomi menghasilkan
angka kesembuhan 85-95% jika kista & akar diangkat bersamaan dengan
pemotongan sedikit dari kapsul tendo. Rekurensi kemudian operasi biasanya
diakibatkan oleh pengangkatan kapsul atau membrane sinovial yang tidak lengkap.
Daftar Pustaka
1. Dandy David J. & Dennis J. Edwards, Disorders of the Wrist & Hand in Essential Orthopaedics & Trauma 4th edition, Churchill Livingstone, London, 2003.
2. Eaton Charles, Ganglion Cysts in www.e-hand.com accessed on June 21, 2007.
3. Andersson, Bruce Carl, Dorsal Ganglion in Office Orthopedics for Primary Care: Treatment 3rd edition, Saunders Elsevier, Philadelphia, 2006.
4. Carr, Andrew J & William Hamilton, Hand & Wrist in Orthopaedics in Primary Care 2nd edition, Elsevier, London, 2005.
5. Kouris George J, Ganglion Cyst in www.emedicine.com accessed on June 21, 2007.
6. Hochwald Neal L & Green Steven M in Tumors, Spivak Jeffrey M ed. et al in Orthopaedics A Study Guide, McGraw-Hill, New York, 2002.
7. Sjamsuhidajat R, Jong WD (ed.), Kulit dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta, 1997.
8. Carter A. Michael, Anatomi Tulang & Sendi dalam Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, editor Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson, EGC, Jakarta, 1995.
9. Canale S. Terry (Ed.), Tumors of Synovial Tissue in Campbell’s Operative Orthopaedics Volume One, 10th edition, Mosby, Toront
o, 2003.
10. Trumble Thomas E., Jeffrey E. Budoff & Roger Cornwall, Soft Tissue Neoplasms: Benign & Malignant in Hand, Elbow & Shoulder: Core Knowledge in Orthopaedics, Mosby, Philadelphia, 2006.
1. Dandy David J. & Dennis J. Edwards, Disorders of the Wrist & Hand in Essential Orthopaedics & Trauma 4th edition, Churchill Livingstone, London, 2003.
2. Eaton Charles, Ganglion Cysts in www.e-hand.com accessed on June 21, 2007.
3. Andersson, Bruce Carl, Dorsal Ganglion in Office Orthopedics for Primary Care: Treatment 3rd edition, Saunders Elsevier, Philadelphia, 2006.
4. Carr, Andrew J & William Hamilton, Hand & Wrist in Orthopaedics in Primary Care 2nd edition, Elsevier, London, 2005.
5. Kouris George J, Ganglion Cyst in www.emedicine.com accessed on June 21, 2007.
6. Hochwald Neal L & Green Steven M in Tumors, Spivak Jeffrey M ed. et al in Orthopaedics A Study Guide, McGraw-Hill, New York, 2002.
7. Sjamsuhidajat R, Jong WD (ed.), Kulit dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta, 1997.
8. Carter A. Michael, Anatomi Tulang & Sendi dalam Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, editor Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson, EGC, Jakarta, 1995.
9. Canale S. Terry (Ed.), Tumors of Synovial Tissue in Campbell’s Operative Orthopaedics Volume One, 10th edition, Mosby, Toront
o, 2003.
10. Trumble Thomas E., Jeffrey E. Budoff & Roger Cornwall, Soft Tissue Neoplasms: Benign & Malignant in Hand, Elbow & Shoulder: Core Knowledge in Orthopaedics, Mosby, Philadelphia, 2006.
Artikel Pencarian:
laporan pendahuluan lipoma, patofisiologi lipoma, kumpulan askep lipoma, lp dan askep lipoma, tempat operasi ganglion
Artikel Lainnya Selain Askep Klien Dengan
Kista Ganglion
DefinisiPeradangan sendi inflamasi/ gangguan
kronik yang menyerang berbagai sistem organ disekitar persendian EtiologiBelum
diketahui secara pasti. Kejadian lebih banyak pada wanita pada usia 25-60 tahun
...
PengertianArtritis Reumatoid adalah penyakit
autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan
dengan reaksi inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah pada destruksi
kartilago sendi dan ...
PENGERTIANKistoma ovari merupakan suatu tumor,
baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas
(Winkjosastro. et.all. 1999).Dalam kehamilan tumor ovarium yang dijumpai ...
Range Of Motion: "ROM ( RANGE OF
MOTION)Oleh : Dafid ArifiyantoA. PengertianAdalah latihan gerakan sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan
...
PengertianArtritis Reumatoid adalah penyakit
autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan
dengan reaksi inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah pada destruksi
kartilago sendi dan ...
PENGERTIANKistoma ovari merupakan suatu tumor,
baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas
(Winkjosastro. et.all. 1999).Dalam kehamilan tumor ovarium yang dijumpai ...
Pemeriksaan rutin merupakan langkah tepat untuk
mengantisipasi lebih dini risiko kanker payudara. Jika cukup jeli, tanda-tanda
kanker bisa dideteksi sendiri dari kelainan-kelainan yang terdapat di ...
1. DeskripsiUltrasonografi merupakan prosedur
diagnostik yang digunakan untuk memvisualisasikan struktur jaringan tubuh atau
analisis bentuk gelombang dari studi doppler. Ujii ultrasonografi merupakan uji
yang dinamis ...
Askep Dislokasi:
"DISLOKASIPENGERTIANKeadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi
tidak lagi berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi)
(brunner&suddarth;).Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya,
dislokasi merupakan suatu ...
Askep Dislokasi:
"DISLOKASIPENGERTIANKeadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi
tidak lagi berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi)
(brunner&suddarth;).Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi
merupakan suatu ...